Bonang
Barung adalah salah satu bagian dari seperangkat Gamelan Jawa, Bonang terbagi
menjadi dua yaitu Bonang barung dan Bonang penerus.
Bonang
barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari
instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel. Khususnya dalam teknik tabuhan
pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang
dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya. Pada jenis gendhing bonang,
bonang barung memainkan pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan
dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan,
bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun; ia membentuk pola-pola
lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen aksen penting bonang
boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.2. Terompet Reog
Terompet Reog merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Ponorogo Jawa Timur. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring saat pertunjukan Reog Ponorogo. Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup (aerofon). Alat ini juga sering di jadikan panjangan. Terompet Reog berfungsi sebagai pemanggil arwah REOG.
3.Saronen
Saronen adalah musik Rakyat yang tumbuh berkembang di masyarakat Madura. Harmonisasi yang dinamis, rancak, dan bertema keriangan dari bunyi yang dihasilkannya memang dipadukan dg karakteristik dan identitas masyarakat Madura yang tegas, polos, dan sangat terbuka mengilhami penciptanya . Saronen berasal dari bahasa Madura " sennenan " ( Hari Senin ).
Ciri khas musik SARONEN ini terdiri dari sembilan instrumen yang sangat khas, karena disesuaikan dengan nilai filosofis Islam yang merupakan kepanjangan tangan dari kalimat pembuka Alqur'anul Karim yaitu " BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM " yang kalau dilafalkan terdiri dari sembilan keccab. Kesembilan instrumen musik SARONEN ini terdiri dari : 1 saronen, 1 gong besar, 1 kempul, 1 satu kenong besar, 1 kenong tengahan, 1 kenong kecil, 1 korca, 1 gendang besar, 1 gendang dik-gudik ( gendang kecil ).
Yang menarik dan menjadi jiwa dari musik ini satu alat tiup berbentuk kerucut, terbuat dari kayu jati dengan enam lobang berderet di depan dan satu lubang di belakang. Sebuah gelang kecil dari kuningan mengaitkan bagian bawah dengan bagian atas ujungnya terbuat dari daun siwalan . Pada pangkal atas musik itu ditambah sebuah sayap dari tempurung menyerupai kumis , menambah kejantanan dan kegagahan peniupnya. Alat tiup yg mengerucut ini berasal dari Timur Tengah yang dimodifikasi bunyinya. Pada perhelatan selanjutnya musik saronen ini dipakai untuk mengiringi lomba kerapan sapi, kontes sapi sono', upacara ritual, resepsi pernikahan, kuda serek ( kencak ) dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar